nusakini.com-- Sinar matahari belum begitu panas. Beberapa siswa kelas 7 MTsN Surabaya II tampak beraktivitas di lapangan. Mereka membawa alat pengukur meter, tongkat, dan alat tulis. Dengan kerja sama, mereka tampak aktif melakukan pembelajaran. 

Pagi ini, Senin (23/1), mereka melakukan pembelajaran tentang materi perbandingan melalui pengukuran bayangan. Alat ukurnya sederhana, tongkat dan meteran (pengukur meter). Caranya juga sederhana, tongkat dipegang dan diarahkan pada sorot matahari. Bayangan tongkat itu kemudian diukur dengan alat pengukur meter. Setelah itu, mereka mencatat panjang bayangan pada alat tulis. 

• Riset Bioetanol Ramah Lingkungan MAN 1 Kudus Diganjar Silver Medal IFEST2 2022
• Emilda, Siswa MAN 2 Kota Malang Raih Perak 54th IChO China
• Kemenag Beri Beasiswa S1 2.000 Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI
• World Bank Apresiasi Program REP-MEQR Didik Generasi Madrasah
• Minat Riset Siswa Madrasah Meningkat, Pendaftar MYRES 2022 Tembus 9 Ribu

Wahmoko, guru pengajar Matematika, senang mendampingi mereka meski terik matahari mulai terasa hangat. Ia menyampaikan bahwa anak didiknya sedang praktik hitungan perbandingan. Melalui bayangan, sebuah benda dapat diketahui tingginya tanpa harus menaiki benda nyata. Ia memberi contoh materi ini bisa digunakan untuk mengukur tiang bendera, gapura, menara, atau tinggi bangunan lainnya. 

Rumus penghitungannya dipaparkannya. Tinggi tiang bendera sama dengan tinggi tongkat pramuka berbanding dengan bayangan tongkat pramuka kemudian dikalikan bayangan tiang bendera. Hasilnya, dengan rumus ini dapat diketahui tinggi tiang bendera. 

Anak-anak didiknya tampak berhasil dalam pembelajaran ini. Mereka juga mengaku senang dengan pelajaran Matematika yang menggunakan metode belajar praktik dan dapat dilakukan dengan sederhana. (p/ab)